-
Mimikri merupakan salah satu usaha beberapa hewan untuk terhindar dari pemangsa. Secara singkat mimikri adalah perilaku hewan yang menyerupai hewan lain untuk alasan tertentu.
Sering kali, mimikri disamakan dengan kamuflase. Padahal kedua hal ini berbeda, meskipun memiliki tujuan yaitu untuk mengelabuhi musuh. Mimikri meniru hewan lain, sementara kamuflase meniru lingkungan sekitar.
Menurut buku Satwa Liar (Ethologi), mimikri adalah perilaku meniru hewan lain. Tindakan ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi diri dari pemangsa, tetapi juga untuk memikat mangsa.
Adapun dikutip dari buku Satwa Sahabatku yang disusun Asnah Tahar, mimikri adalah tindakan hewan-hewan dalam mengubah warna kulit atau bulunya untuk melindungi diri atau untuk memperoleh mangsa sebagai makanan.
Menurut buku Satwa Liar (Ethologi), mimikri terbagi menjadi tiga jenis. Berikut penjelasannya:
Mimikri Miller merupakan perilaku hewan yang dapat dimakan menyerupai hewan yang tidak dapat dimakan. Misalnya pada kupu-kupu pangeran yang tidak beracun dan dapat dimakan. Namun, hewan ini menyerupai kupu-kupu raja yang beracun supaya terhindar dari pemangsa.
Mimikri Bates adalah perilaku hewan yang tidak berbahaya meniru hewan yang berbahaya agar terhindar dari pemangsa. Misalnya, beberapa jenis ular di AS yang tidak berbahaya memiliki warna seperti ular tanah yang berbisa.
Mimikri Agresif adalah upaya hewan yang tubuhnya memiliki suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelabui mangsanya. Misalnya ikan Anglerfish dari Filipina yang mempunyai pemikat seperti ikan kecil untuk memikat mangsanya. Pemikat ini merupakan perkembangan dari duri pada sirip punggung pertama.
Berikut beberapa contoh hewan yang melakukan mimikri yang telah dirangkum dari berbagai sumber:
Semut beludru atau atau velvet ant merupakan salah satu jenis semut yang dapat melakukan mimikri dengan meniru warna buah semak kreosot yang berwarna putih sebagai adaptasi panasnya suhu di gurun.
Kupu-kupu yang berwarna orange terang dan hitam ini bermimikri menyerupai kupu-kupu victory yang memiliki rasa tidak enak. Hal ini memberi tanda bagi hewan predator bahwa ia tidak dapat dimakan.
Laba-laba Myrmarachne formicaria berpura-pura menjadi semut supaya terhindar dari mangsa dan predatornya. Hewan yang berjalan menggunakan delapan kakinya ini sering berhenti sejenak untuk mengangkat kaki depannya dengan tujuan meniru semut.
Ini dilakukan karena semut terkenal sebagai hewan yang agresif. Jika diganggu semut akan menggigit dan menyerang balik secara beramai-ramai. Karena hal ini, pemangsa lebih suka menyerang laba-laba daripada semut.
Ulat ini menghindari predator dengan meniru bentuk kepala palsu di bagian depan tubuh mereka dan melengkungkan tubuh untuk menakut-nakuti pemangsa.
Selain itu, ulat ini juga mengandalkan kamuflase menggunakan warna dan pola tubuh yang menyerupai daun dan ranting pohon. Dengan melakukan hal ini mereka berharap akan sulit dikenali oleh pemangsa.
Kepiting hantu, makhluk misterius di dasar laut, juga menjadi contoh gemilang dalam seni menyembunyikan diri. Dengan cangkang transparannya, kepiting ini dapat menyamar di antara tumbuhan laut atau bebatuan dengan sangat efektif. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Marine Biology" mengungkapkan bahwa kepiting hantu menggunakan kemampuan mimikrinya untuk melindungi diri dari pemangsa dan merencanakan serangan terhadap mangsa dengan lebih baik.
Tawon parasite cicada atau cicada parasite meniru suara atau bau cicada untuk menarik perhatian menarik perhatian mereka. Hal ini dilakukan agar tawon ini dapat bertelur di tubuh cicada. Setelah berhasil meletakkan telur di tubuh cicada, larva tawon akan berkembang biak dengan baik.
Ikan ini memiliki pemikat berbentuk seperti ikan kecil yang digunakan untuk menarik mangsanya. Ikan Anglerfish menggoyangkan pemikat di depan mulutnya untuk menarik perhatian ikan kecil atau hewan-hewan lainnya. Begitu mangsa mendekat, ikan ini akan langsung menyerangnya.
Kunang-kunang jantan dan betina saling tertarik dengan cahaya yang dihasilkan satu sama lain. Pola kelap-kelip ini berbeda setiap spesies. Namun, terdapat satu spesies kunang-kunang betina yang dapat meniru kelap-kelip dari spesies lain.
Betina dari spesies kunang-kunang ini meniru cahaya jantan dari spesies lain untuk menarik perhatian. Ketika kunang-kunang jantan itu mendekati cahaya kelap-kelip dan dihasilkan olehnya, maka kunang-kunang betina itu akan melahap kunang-kunang jantan tersebut.
9. Lalat Layang-layang
alat layang-layang (Volucella bombylans) mimikri juga bisa berperan untuk mencari makan. Lalat jenis ini, akan bertelur di sarang lebah, kemudian setelah menetas larva akan mengambil makanan milik lebah. Meskipun mempunyai tubuh berbeda dengan lebah, namun larva lalat berperilaku seperti larva lebah. Perilaku inilah yang dapat mengelabui lebah tersebut.
10. Ular Pohon
Ditemukan di hutan-hutan tropis, ular pohon mampu meniru ranting atau cabang pohon dengan sangat sempurna. Kemampuan ini membantu ular pohon dalam berburu mangsanya dan menghindari pemangsa yang mungkin mengintainya.
mimikri bukan hanya tindakan refleks alamiah, tetapi sebuah strategi yang dikembangkan melalui evolusi untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.
11. Belalang Batang
Stick bug atau belalang batang merupakan hewan yang mirip sekali dengan batang pohon. Hewan satu ini bahkan diduga telah melakukan mimikri sejak 126 juta tahun yang lalu. Tubuh belalang ini mirip sekali ranting dan batang kayu. Dengan mudahnya hewan ini dapat diam di atas pohon dan terlihat seperti salah satu bagian pohon tersebut. Terdapat hingga 3.000 spesies dari belalang batang di dunia. Uniknya hewan ini akan terlihat mirip seperti batang pohon yang ditemukan di daerah mereka.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.