Masyarakat mulai sadar pentingnya berolahraga untuk kesehatan jangka panjang. Terbukti banyak yang 'mendadak marathon', ikut event lari di sela-sela aktivitas mereka.
Setiap bulan, bahkan setiap minggu, selalu ada agenda olahraga lari yang diadakan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kategorinya juga beragam, ada yang 5K, 10K, 21K hingga 42K.
Prinsipnya, olahraga adalah salah satu cara mencegah berbagai macam penyakit, terutama jantung. Namun tak jarang terdapat kasus seseorang kolaps dan mengalami serangan jantung saat lari.
Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Ade Meidian Ambari, SpJP(K) FIHA dari RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita mengatakan lari termasuk olahraga intensitas sedang sampai berat. Sehingga mereka yang ingin melakukannya harus memiliki persiapan yang baik agar tak mengalami gangguan jantung.
"Olahraga yang tipenya high intensity harus melakukan medical check up dulu, di samping latihan tentunya. Karena kita nggak bisa, oh nggak pernah olahraga terus tiba-tiba ikut marathon. Bahaya," kata dr Ade saat ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (17/11/2024).
Seringkali, orang-orang tidak mengetahui kondisi penyerta yang dialaminya. Bisa jadi ada yang tanpa sadar mengidap hipertensi lalu ikut event lari.
"Kalau dia darah tinggi, tensinya 180, terus ikut olahraga, lari, apa yang terjadi? Tensinya makin tinggi, bisa stroke. Sakit gula darah tinggi, diabetes, kalau ternyata dia habis pakai obat, hipoglikemia, bisa pingsan," ucap dr Ade.
"Olahraga itu luar biasa pentingnya. Untuk pasien pun bagus. Cuma kita harus tahu rambu-rambunya," sambung dia.
Olahraga adalah kewajiban bagi yang ingin hidup sehat. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi mencegah serangan jantung saat olahraga termasuk melakukan cek kesehatan agar mengetahui kondisi tubuh.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.